Thursday, November 10, 2011

ORANG NORAK DILARANG NAIK PESAWAT!


Tenang...tulisan ini ga berbau rasis atau merendahkan suku, kasta atau golongan manapun. Ini lebih berkaitan dengan habit dan pola pikir yang masih sering terjadi di antara kita. Dan bisa jadi hal-hal yang aq bahas ini masih SERING kamu lakukan.

Tulisan ini mengenai beberapa hal kecil yang sering diabaikan orang (mungkin juga kamu) saat bepergian dengan pesawat terbang.

Pakai Sabuk Pengaman
Ini adalah hal basic yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh SETIAP penumpang pesawat kan. Sama dengan sabuk pengaman di mobil, penggunaan sabuk pengaman tentu saja bertujuan untuk melindungi penumpang saat berkendara, terutama saat take off, landing, ataupun saat goncangan (turbulance. Sayangnya masih ada orang yang berpikir pakai sabuk pengaman itu ribet dan membuat pergerakan mereka menjadi ga bebas. Emang mau ngapain sih kalo pesawat udah di udara? Ga mungkin koprol-koprol kan?

Ada satu kejadian dalam salah satu penerbangan domestik yang aq tumpangi. Saat itu kondisi pesawat sedang turbulance, dan awak kabin pun sudah mengingatkan semua penumpang untuk kembali duduk dan memasang sabuk pengaman. Para pramugari memeriksa setiap penumpang, sampai ke penumpang yang kbetulan duduk di seberangQ, dan ia mengingatkan penumpang itu untuk mengenakan sabuk pengamannya. Karena buruknya cuaca, turbulance terjadi beberapa kali, dan setiap kali pula pramugari mengingatkan hal yang sama ke penumpang itu. Herannya, ia tidak merasa bersalah atau malu karena diingatkan berkali-kali oleh pramugari, ia malah pasang muka tengil seolah-olah ia tak melakukan kesalahan apapun. Ughhh....rasanya pengen timpuk orang itu pake sendal kayu deh.

Matikan Handphone Atau Gadget Lain Saat Masuk Ke Pesawat
Yes, my friend, ini berlaku selama kita berada dalam pesawat sejak MASUK pesawat sampai KELUAR pesawat. Tapi yang sering tejadi saat ini adalah penumpang masih sibuk nelepon, sms, atau BBMan, bahkan ngecek facebook or twitter sampai sesaat menjelang take off *tepokjidat*

Aq jadi ingat pembicaraanQ dengan salah seorang pilot di Bandung beberapa waktu lalu (thx for Pak Kiki & Pak Fahmy for the information). Peraturan itu tidak dibuat tanpa alasan jelas. Saat ini sistem navigasi dalam pesawat menggunakan automatic system dimana pilot memasukkan koordinat lokasi saat itu dan koordinat lokasi yang dituju. Nah, sinyal handphone atau alat elektronik lain akan mengganggu sistem navigasi tersebut, bahkan SEJAK MASUK ke pesawat, karena saat itu pilot sedang mengoperasikan alat navigasi tersebut. Dan bila sudah tinggal landas, handphone yang belum dimatikan akan terus mencari sinyal, dan tentu saja akan mengacaukan sistem navigasi yang sudah disetting sebelumnya. Efeknya, pesawat bisa saja melenceng dari lokasi yang dituju, dll. Wah, ga kebayang kalo niatnya mau ke Jogja, eh nyasar ke Surabaya. Ya kalo tu kota punya bandara, kalo engga gimana? Mau mendarat di atap rumah penduduk??

Sayangnya, banyak dari kita yang tidak tahu, atau TIDAK MAU TAHU dengan hal ini. Kalaupun kita mengingatkan penumpang lainnya pasti responnya kalo ga melotot, jutek, atau ngomel-ngomel, “ini kan handphone saya, suka-suka saya dong...”. Lah, siapa bilang itu handphone saya yak? Hayoo...pernah ga mengalami kejadian tadi? atau malah, kamu adalah orang jutek berhandphone tadi?

C'mon...U won’t die if u turn off your cellphone for a couple hours, but u CAN DIE if you keep it on. And U WON’T DIE ALONE, we ALL gonna die because of your stupid habit!!!

So my friend, sering naik pesawat kesana kemari bahkan sampai keluar negeri pun tidak otomatis menjadikanmu orang yang modern kok. Tulisan ini hanya sekedar berbagi informasi. Jadi mau berubah atau tetap norak, itu semua pilihan Anda :)