Thursday, November 10, 2011

ORANG NORAK DILARANG NAIK PESAWAT!


Tenang...tulisan ini ga berbau rasis atau merendahkan suku, kasta atau golongan manapun. Ini lebih berkaitan dengan habit dan pola pikir yang masih sering terjadi di antara kita. Dan bisa jadi hal-hal yang aq bahas ini masih SERING kamu lakukan.

Tulisan ini mengenai beberapa hal kecil yang sering diabaikan orang (mungkin juga kamu) saat bepergian dengan pesawat terbang.

Pakai Sabuk Pengaman
Ini adalah hal basic yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh SETIAP penumpang pesawat kan. Sama dengan sabuk pengaman di mobil, penggunaan sabuk pengaman tentu saja bertujuan untuk melindungi penumpang saat berkendara, terutama saat take off, landing, ataupun saat goncangan (turbulance. Sayangnya masih ada orang yang berpikir pakai sabuk pengaman itu ribet dan membuat pergerakan mereka menjadi ga bebas. Emang mau ngapain sih kalo pesawat udah di udara? Ga mungkin koprol-koprol kan?

Ada satu kejadian dalam salah satu penerbangan domestik yang aq tumpangi. Saat itu kondisi pesawat sedang turbulance, dan awak kabin pun sudah mengingatkan semua penumpang untuk kembali duduk dan memasang sabuk pengaman. Para pramugari memeriksa setiap penumpang, sampai ke penumpang yang kbetulan duduk di seberangQ, dan ia mengingatkan penumpang itu untuk mengenakan sabuk pengamannya. Karena buruknya cuaca, turbulance terjadi beberapa kali, dan setiap kali pula pramugari mengingatkan hal yang sama ke penumpang itu. Herannya, ia tidak merasa bersalah atau malu karena diingatkan berkali-kali oleh pramugari, ia malah pasang muka tengil seolah-olah ia tak melakukan kesalahan apapun. Ughhh....rasanya pengen timpuk orang itu pake sendal kayu deh.

Matikan Handphone Atau Gadget Lain Saat Masuk Ke Pesawat
Yes, my friend, ini berlaku selama kita berada dalam pesawat sejak MASUK pesawat sampai KELUAR pesawat. Tapi yang sering tejadi saat ini adalah penumpang masih sibuk nelepon, sms, atau BBMan, bahkan ngecek facebook or twitter sampai sesaat menjelang take off *tepokjidat*

Aq jadi ingat pembicaraanQ dengan salah seorang pilot di Bandung beberapa waktu lalu (thx for Pak Kiki & Pak Fahmy for the information). Peraturan itu tidak dibuat tanpa alasan jelas. Saat ini sistem navigasi dalam pesawat menggunakan automatic system dimana pilot memasukkan koordinat lokasi saat itu dan koordinat lokasi yang dituju. Nah, sinyal handphone atau alat elektronik lain akan mengganggu sistem navigasi tersebut, bahkan SEJAK MASUK ke pesawat, karena saat itu pilot sedang mengoperasikan alat navigasi tersebut. Dan bila sudah tinggal landas, handphone yang belum dimatikan akan terus mencari sinyal, dan tentu saja akan mengacaukan sistem navigasi yang sudah disetting sebelumnya. Efeknya, pesawat bisa saja melenceng dari lokasi yang dituju, dll. Wah, ga kebayang kalo niatnya mau ke Jogja, eh nyasar ke Surabaya. Ya kalo tu kota punya bandara, kalo engga gimana? Mau mendarat di atap rumah penduduk??

Sayangnya, banyak dari kita yang tidak tahu, atau TIDAK MAU TAHU dengan hal ini. Kalaupun kita mengingatkan penumpang lainnya pasti responnya kalo ga melotot, jutek, atau ngomel-ngomel, “ini kan handphone saya, suka-suka saya dong...”. Lah, siapa bilang itu handphone saya yak? Hayoo...pernah ga mengalami kejadian tadi? atau malah, kamu adalah orang jutek berhandphone tadi?

C'mon...U won’t die if u turn off your cellphone for a couple hours, but u CAN DIE if you keep it on. And U WON’T DIE ALONE, we ALL gonna die because of your stupid habit!!!

So my friend, sering naik pesawat kesana kemari bahkan sampai keluar negeri pun tidak otomatis menjadikanmu orang yang modern kok. Tulisan ini hanya sekedar berbagi informasi. Jadi mau berubah atau tetap norak, itu semua pilihan Anda :)

Saturday, October 22, 2011

Be A Sponge


I believe that people change every day, every hour. But u decide weather u want to be a better or a worse one. I can say me today is better than me in 5 years ago. But i'm imperfect one, still have bad things to change.

Sama seperti judul postingan kali ini, I try to be a sponge everytime. Layaknya sebuah sponge, ia akan menyerap setiap cairan yang ada. Tapi kita yang memutuskan, cairan apa yang akan diserap olehnya, apakah cairan berwarna hitam dan berbau busuk, atau cairan berwarna cerah dan berbau harum.

I belive that we keep learning for our life time. It's not only about read the books, but u can learn from many things. Bagiku, dibutuhkan tak sekedar otak tuk belajar. Gunakan semua indera: mata, telinga, bahkan hati. Dan kau akan melihat banyak hal dari sisi yang berbeda.

BERBEDA ; anggap suatu hal itu berbeda, ketimbang mengatakan hal itu baik atau buruk, dan belajarlah dari perbedaan itu. Dan kau akan lebih "kaya" dan mengerti. Kaya pikiran dan hati.

Biar aq beri contoh: coba lihat sebuah pensil di meja. Menurutmu apa kegunaan pensil itu? Mungkin bagi banyak orang akan menjawab pensil itu untuk menulis. Tapi bagi sebagian orang, dia bisa menggunakannya sebagai pembatas buku. Atau malah bagi salah satu teman perempuanQ, dia bisa menggunakannya sebagai tusuk konde. Tak ada yang salah dari mereka, semuanya benar kan, hanya cara mereka menggunakannya saja yang berbeda.

Aq punya pengalaman menarik, pernah suatu saat aq bilang aq mau lihat video Victoria Secret Fashion Show di YouTube. Mau tau apa komentar teman-temanQ? Kebanyakan akan bilang, "wuiiih, tontonannya cewek-cewek sexy nih", atau ada yang bilang, "Ko cewek nonton begituan sih??" Nah lo, apa yang salah ya dari nonton show itu?

Buatku, komentar mereka itu ga salah, hanya karena cara pandang n berpikir yang BERBEDA itu tadi. Aq selalu suka nonton Victoria Secret Fashion Show itu, karena konsep shownya yang berbeda setiap tahunnya. Ide-idenya brilliant, dan mereka mewujudkannya dalam sebuah fashion show yang dinamis. It's not just a fashion show, it's a SHOW OF CREATIVITY. The coutures, lightings, music, even the stage blend into one big enjoyable show. Love it!!! And i learn much things from it.

Ga cuma dari video sih, dari berbicara dengan orang lain pun qta bisa belajar banyak hal. So, be a sponge, open your heart and mind. Learn many things from many source, and be a "RICH" people.

Monday, October 17, 2011

I’m Loosing My Best Friend


Ini cerita soal salah seorang sahabatQ. PerkenalanQ dengannya belum lama, lebih tepatnya, baru kenal orang lama. Perkenalannya pun ga sengaja, karena suatu hal yang sepele, sampai akhirnya kita benar-benar berkenalan.

Terjalinlah komunikasi. Orangnya baik, kocak, rame, kadang-kadang rusuh juga. Aq sering tertawa karena leluconnya, bahkan kadang sampe sakit perut karena ga bisa berhenti ketawa. Seorang teman yang menyenangkan. Ga butuh waktu lama buat beradaptasi. Latar belakang yang sama, serta berbagai kemiripan yang kita punya, bikin kita makin akrab. Dalam beberapa hal, aq mengagumi pola pikirnya. Orang yang cukup langka di antara lingkungan dengan manusia berpola pikir sama.

Ada satu cerita lucu yang kuingat sampe sekarang. Dia ngenalin aq sama penyanyi bernama Raisa. Aq si ga kenal nama itu, sampe akhirnya aq dengerin albumnya. MenurutQ si suaranya bagus, tapi ga ada karakter suara yang unik darinya. Penasaran, aq pun coba googling nama Raisa, tapi aq ko ga familiar juga ya ma wajahnya. Sampe akhirnya aq nanya ke temanQ itu, siapa sih Raisa itu? Dan dia jawab kalo dia suka ma Raisa karena rambutnya panjang. Loh??? Hahahaha.....ada ya suka ma seorang penyanyi karena rambutnya panjang, bukan karena vocalnya? Sampe sekarang hal itu selalu bikin aq tersenyum kalo denger lagu-lagunya Raisa.

Satu hal yang paling kusuka darinya, kecintaanya terhadap keluarga, terutama anak kecil. Kita banyak bercerita soal keluarga kita masing-masing; kesamaan jadi anak pertama dalam keluarga, riwayat nenek moyang, sampe cerita-cerita seru soal keluarga besar qta. Satu hal yang bikin aq tersentuh saat itu, saat ia care sama nenekQ. Aq merasa dia care dengan tulus, bukan hanya omongan aja, tapi mungkin karena dia pun masih punya nenek yang tinggal di kampung.

Tapi entah karena apa, tiba-tiba dia menjauh. Perubahannya sangat drastis, hingga aq sempat tak mengenalinya. Seperti seseorang dengan kepribadiannya yang lain. Benar-benar pribadi yang jauh berbeda. Aq mengingat-ingat, apa aja yg pernah aq lakuin or aq katakan, yang mungkin saja menyinggungnya, tapi aq ga menemukannya.

Sedikit flashback, aq pernah bilang kepadanya, aq punya banyak teman yang care sama diriku, dan tak jarang karena terlalu care, mereka justru jadi bergosip macam-macam. BuatQ si ga masalah, toh aq yang tahu soal diriku sendiri, jadi ga terlalu peduli apa kata orang. Tapi aq ga mau orang-orang di sekitarQ jadi merasa ga nyaman karenanya. Pas itu aq sampaikan kepadanya, dia cuma bilang, “tenang, aq udah biasa ko digosipin”. I hope so.

Tapi saat dia berubah, aq sempat mikir, apa mungkin karena dia dengar sesuatu yang salah tentangQ? Aq sempat bertanya padanya, apa yang terjadi, apa aq berbuat salah yang menyinggung perasaannya, tapi dia cuma bilang, “kamu ga kenal aq”.
Ouch,...it’s hurt for me. Kok ngerasa sakit ya, saat kamu nyaman dengan seseorang, dan mulai bersahabat dengannya, tiba-tiba ia berubah seperti itu. Sedih banget. Yep, dia berhasil membuatQ menangis.

Aq mencoba menjauh, memberinya ruang, karena ia tak memberiku kesempatan tuk mendekat. Saat aq mulai masuk lagi, ia jadi sosok yang sangat...sangat dingin. Terlalu dingin, bisa dibilang ia menghindar dan membenciQ. Bahkan kadang ia seolah jadi seseorang yang (maaf) tak punya hati. Aq tahu dia bukan orang yang seperti itu.

Hey, buat kamu disana, apa yang terjadi denganmu? Ada apa dengan pertemanan kita? Apa aq pernah buat salah? Kalau iya, tolong beri tahu, dan ku kan meminta maaf.Kalau mau bertanya, bertanyalah padaQ, jangan hanya dengar dari orang lain saja, karena itu ga adil buatQ. Dan jangan bilang ini hanya soalmu saja, ini sudah menyiksaQ. Sampai detik ini aq masih merasa bersalah, hanya saja aq ga tau alasan yang pasti. Dan itu membingungkanQ.

Semoga kamu bisa mengerti, I don't want to end up this friendship.

Saturday, October 8, 2011

A Fruit Story

Aq suka pisang. Buah ini kaya manfaat, dan cukup mengenyangkan. Cocok untuk orang yang sedang diet. Buah ini pun mudah ditemui dimanapun, dari warung pinggiran, sampai supermarket besar. Satu lagi, buah ini bisa kita dapatkan kapan pun, karena ia tak mengenal musim, sepanjang tahun pun ada.

Tapi memakannya setiap hari lama-lama membuatku bosan. Berbagai cara tlah kulakukan tuk membuatnya bervariasi. Dibakar, digoreng,...u named it. Sudah kulakukan semua.

Dan, mataku tertumbuk pada buah jeruk. Aq sudah melihatnya sebelumnya, tapi tak benar-benar memperhatikannya. Buah itu tampak ranum, mengoda dengan warna orange-nya. Kuambil satu, dan kucoba mencicipinya. Manis dan segar, dan aq pun menyukainya. Terus-menerus, hingga sedikit demi sedikit aq mulai melupakan kegemaranQ terhadap buah pisang.

Tapi kau tidak bisa menebak rasa buah jeruk hanya dengan melihatnya kan? Kulit yang berwarna cerah tak menjamin rasanya selalu manis. Dan aq pun merasakan asamnya. Bahkan terlalu asam, hingga perutQ sakit. Sakiiitt sekali...

Aq masi mengambil buah jeruk lainnya, dan selalu asam. Kecewa...
Di saat aq mulai menyukai buah ini, ia justru membuatku sakit.
Andai ia tahu...

Thursday, September 29, 2011

Women Tears


courtesy picture by ayeemitazli.blogspot.com

Aq teringat obrolan dengan salah seorang teman cowokQ by BBM. Dia mengaku dia suka ga tega liat perempuan nangis, dan selalu bingung harus berbuat apa. Aq yakin hal ini dialami n dirasakan oleh cowok-cowok lain di luar sana kan? Let me share you some things about it.

Air mata wanita bisa berarti banyak hal. Sedih, pasti. Tapi air mata itu bisa berarti ia takut, putus asa, marah, bahkan senang. Yang pasti, wanita itu mahluk yang sangat emosional, dan melalui air matalah ia mengungkapkan emosinya itu.

Apa yang harus dilakukan saat menghadapi wanita yang menangis? Jawabannya hanya satu, peluk dia, usap-usap punggung atau kepalanya. Saat wanita menangis, ia butuh rasa aman, nyaman, dan dimengerti. Tak perlu berkata-kata, karena saat itu emosi lebih dominan dibanding logika. Saat dirinya mulai tenang, barulah ia bisa diajak berbicara.

Semoga ini bisa membantu para pria di luar sana untuk makin mengerti wanita

Tired


picture courtesy by http://justme-bemyself.blogspot.com

Aq lelah
atas semua yang berjalan selama ini

Aq jenuh
atas semua yang merangkak perlahan
dengan segala seauatu yang berlaku sama
dan tak tau kemana kan bermuara
terlalu lambat bagiku

dan disinilah aq
hanya sendiri
berdiam dan menatap kosong
tak ada kata, tak ada rasa
hanya lelah yang amat terasa

Monday, September 26, 2011

I’m Not A Superwoman

Question: When we incapable to do something then we asked for some help, is it mean that we're giving up?
I don’t think so.

I asked someone the solution for my problem. Then i get it, but i know that i’m not capable to do it. So I asked for some help. But he thought I give up. I’m not, my friend. I’m just stuck...for a while. But i am still thinking another way.

Then he texted me, “Orang yang menyerah tidak akan sukses, dan orang yang sukses tidak akan pernah menyerah – Mario Teguh”.

Nice quotation, but it’s just a different case, i think. I’m not a superwoman who can do anything. Even if I am, I think a superwoman needs some helps too…

Wednesday, July 13, 2011

Jabang Tetuko, Bukan Sekedar Kisah Gatotkaca


http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6690727253706876781#
Awalnya sempat malas waktu diajakin adekku untuk nonton pagelaran Jabang Tetuko, Sabtu lalu, 9 Juli 11 di The Hall, Senayan City. Pagelaran ini merupakan pagelaran yang diadakan kembali setelah sebelumnya diadakan pada bulan Mei lalu.
Pertunjukan ini disutradarai oleh Mirwan Sowarso, atau buat para pecinta infotainment lebih mengenalnya sebagai suaminya aktris Nova Eliza. Musik digarap oleh Deane Odgen, Action Choreographer oleh Benjamin Rowe, serta penampilan dari Ki Dalang Sambowo dan Wayang Orang Bharata. Beberapa nama yang juga terlibat dalam pagelaran ini diantaranya Happy Salma, Najwa Shihab, Restu Sinaga, dan Sita Nursanti


Cerita yang dimainkan tentu saja tentang legenda Gatotkaca, sejak ia lahir dengan nama Jabang Tetuko, yang kemudian dimasukkan ke Kawah Candradimuka, hingga menjadi sosok pahlawan bernama Gatotkaca. Konsep pagelaran ini sangatunik, karena menggabungkan antara seni tradisional wayang orang dan wayang kulit, yang dikombinasikan dengan teknologi seperti video yang ditampilkan di ketiga giant screens yang ada. Musiknya ok, karena live perform dari mini orchestra di sebelah panggung. Tata lampu, dan penggunaan property-nya juga patut diacungi jempol. Pergantian scene di atas panggung, wayang kulit, screen, lalu kembali ke atas panggung berjalan sangat lancar dan teratur, jadi penonton tetap dapat menikmati pertunjukan tanpa terganggu dengan pergantian properti dan sebagainya. Trus beberapa scene, seperti perang raksasa, dimana penari berpencar ke tengah-tengah penonton, membuat suasana lebih hidup. Satu lagi, skenario dialog juga patut diacungi jempol. Bahasanya ringan, bahkan terkadang gaul dan kocak, tanpa meninggalkan benang merah ceritanya.


Tapi ada beberapa kekurangan yang mungkin bisa menjadi catatan ya biar kedepannya lebih ok. Yang pertama mengenai kursi penonton. Kenapa ya ga ada nomor kursi, sementara di kursinya sendiri ada nomornya. Akibatnya, begitu pintu dibuka, penonton berebut kursi yang dianggap strategis. Dan banyak juga penonton yang diminta pindah karena tidak sesuai dengan jenis tiket yang dimiliki (standard / standard plus).

Dari segi pertunjukannya sendiri aq cuma mau mengomentari scene peperangan dan musiknya. Kalo scene peperangan, terutama scene perang raksasa melawan prajurit kahyangan, menurutku terlalu lama. Belakangan aq baru menyadari kalau scene itu mau menunjukkan seni beladiri wushu, tapi kok aq ga brasa ya, hehehe... Musik yang menghentak saat peperangan itu terjadi terlalu keras mengalahkan Voice Over (VO) narasinya. Nah, kalo musiknya sendiri, konsep mini orchestranya si udah ok banget, tapi menurutku kalau unsur etniknya lebih kental pasti lebih ok. Biar lebih berasa unsur Indonesianya gitu lohh....


Overall...standing applause for the show!!! They bring a legend in a modern way. Konsepnya brilian, jadi bisa dinikmati oleh semua umur. Dan yang paling penting, biar orang Indonesia juga kenal pahlawannya sendiri. Siapa bilang wayang orang itu selalu ketinggalan zaman?? Semoga kedepannya banyak ide-ide brilian yang muncul untuk kita makin cinta dengan Indonesia ya, amin.

My Tips for Online Shopping


Belakangan ini tren belanja melalui internet atau biasa kita kenal dengan istilah online shopping mulai menjamur. Bahkan, jejaring sosial seperti Kaskus, Facebook dan Twitter sudah seperti toko kelontong yang menawarkan berbagai produk dengan keunggulannya masing-masing. Nih, beberapa tips dariku buat kalian yang mau belanja online:

1. Jangan tergoda oleh foto
Yep, namanya juga pedagang, pasti produk-produk yang ditawarkan pun ditampilkan semenarik mungkin. Nah, untuk fashion item seperti pakaian, sepatu atau tas biasanya ditampilkan oleh seorang model. Nah, yang aku maksud disini adalah ga semua yang cocok dikenakan oleh model dalam foto itu akan cocok oleh kita lo.
Misal nih, biasanya, model-model asia berkisar 165cm ke atas. Untuk aq yang berbadan mungil, super mini dress yang dikenakan model bisa jadi casual dress selutut buatku. Lain lagi untuk cewek-cewek yang berlengan besar, atau berbahu lebar, atau lainnya pasti akan menghindari model pakaian tertentu kan.

2. Cermati spesifikasi produk
Balik lagi ke tips di atas, setiap produk punya ukuran tertentu. Nah, pedagang yang baik pasti mencantumkan spesifikasi produk, seperti ukuran dan materialnya. That’s one thing u have to concern. Ga lucu kan, kalo dress yg dikenakan oleh model difoto jadi kependekan atau kepanjangan pas qta pake??

3. Perhatikan testimoni pelanggan
Kebanyakan onlineshop mengharuskan setiap pembelinya membayar uang muka (DP) atau full payment dari setiap transaksi. Biasanya pembeli-pembeli sebelumnya suka nulis di wall, or comment di produk yg dibelinya kok. Jadi lebih teliti dan jeli aja ya biar ga tertipu.

4. Rajin browsing
Coba perhatikan deh banyaknya onlineshop yg ada, seringkali produk yang ditawarkan sama. Benar-benar sama, bahkan model yang di foto pun sama!! Tapiii....harganya beda-beda lo. Rajin-rajin aja browsing berbagai onlineshop yang berbeda, karena kadang-kadang selisih harganya lumayan banget

5. Jangan ragu bertanya
Kalo masi ragu dengan material atau waktu pengiriman, dll, langsung aja nanya ke pemilik accountnya. Penjual yang baik akan dgn senang hati kok menjawab semua pertanyaan dari calon pelanggannya
So, happy shopping, Girls...

Tuesday, June 7, 2011

For All Business People, Read This!!!


Berapa kali dalam hidupmu kamu dicuekin, atau bahkan dilecehkan oleh pemilik atau pelayan toko karena dianggap ga mampu beli produk mereka? Aq yakin pasti kalian pernah mengalaminya. Buatku sendiri, kadang-kadang pengalaman itu sangat tidak mengenakkan.

Kejadian paling deket, ya weekend kemarin, saat aq ke sebuah pusat perbelanjaan di daerah Kuningan, Jakarta. Beberapa pelayan kios melayani dengan acuh tak acuh, kadang cenderung jutek. Malah aq sempet berpikir, apa yang salah denganku ya, kok hari itu aq dijutekin mulu ya?

Ada 2 kios yang sangat melekat di kepalaq karena ketidakramahan mereka. Satu kios terletak di lantai dasar dengan menyediakan pakaian-pakaian kerja. Waktu aq cerita ke cowokQ saat pertama kali dijutekin oleh pelayan toko itu, dia cuma berkomentar, mungkin saat itu aq gi sensitif karena menstruasi. Fine, kemarin aq kesitu keduakalinya, bukan karena pengen ngetes pelayan tokonya, tapi memang produk yang dijual memang cukup ok buatku. Tapi ternyata..., tetep....si pelayan toko itu cuma memandangku dengan acuh tak acuh saat aq memilih-milih pakaian, bahkan saat ditanya pun, dia menjawabnya sambil lalu. Hadjuuuhhh...sepertinya emang tabiat yang udah mendarah daging sepertinya *tepok jidat*

Kios kedua aq lupa di lantai berapa, tapi aq mudah mengenali dan mengingatnya karena produk pakaian yang ditawarkannya lebih spesifik walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding kios lainnya. Kalau yang ini lebih parah menurutku. Mereka tidak mencantumkan harga di pakaian-pakaian yang mereka jual, wajar donk kalau aq nanya harganya. Si pelayan toko si menjawab, tapi nadanya itu loh...kesannya aq ga sanggup bayar aja!! Uuughhh, langsung ilfil telak, langsung balik badan aja, huuh...

Lain lagi kalau ditawarkan berbentuk jasa. Pernah suatu kali aq menggunakan jasa suatu maskapai penerbangan di Indonesia. Aq ga telat check in, tapi karena kelalaianQ, aq hampir ketinggalan pesawat karena telat boarding. Petugas boarding meneleponQ dengan marah-marah, dan menyuruhku bergegas. Gosh...ok, that was my fault, but can you just talk in proper way??

Akhirnya aq lari-lari mengejar pesawat (what”s!!!! Kalimat yang aneh :p) Bahkan saat aq mencapai boarding lounge-pun, si petugas boarding itu masi marah-marah, padahal petugas lainnya masih bisa ngasi senyum sama aq, pfff...

Satu hal yang aq pelajari dari semua itu, dalam bisnis, produk memang menempati posisi pertama, tapi posisi berikutnya adalah service. One more time, SERVICE. Jangan sampai pelayanan yang buruk membuat konsumen ilfil, kemudian mengurungkan niat untuk membeli produk yang ditawarkan, bahkan lebih parahnya lagi, sampai dicap jelek!!! Yep, biar bagaimanapun juga Konsumen adalah Raja (dan Ratu, hehe).

Tuesday, May 17, 2011

D'pantry, Homy Place to Hang Out


I love this place, that’s why i should share it with you. d’pantry coffe & eatery. Dari namanya, aq sempat berpikir tempat ini hanya cafe biasa. Apalagi dengan logo cangkir kopi, sempat terpikir kalau cafe ini mengkhususkan diri menyajikan kopi dan teh serta kue-kue pendampingnya. Ternyata aq salah.

Kabarnya, cafe ini sebelumnya memang merupakan sebuah rumah tinggal yang kemudian dirombak dan dijadikan sebuah cafe. Ngga heran, bentuk dan ruangan-ruangan yang ada memang tampak seperti ruangan-ruangan fungsional dalam sebuah rumah.


Cafe ini terdiri dari 2 lantai, dan semuanya diset homy, dengan sofa-sofa dan rak-rak yang menghias cafe layaknya rumah. Sebuah layar besar diletakkan di sudut ruangan sebagai teman menyantap makanan. Di bagian belakang cafe terdapat teras yang cukup luas, dimana pengunjung bisa menikmati makanannya di udara terbuka. Sayangnya, karena cuaca Jakarta yang gerah belakangan ini, bahkan di malam hari, memilih makan di bagian teras cafe ini bukanlah pilihan yang ok.

Makanannya sendiri enak ko, harganya pun cukup terjangkau. Menu yang ditawarkan cafe ini beragam, dari makanan lokal seperti sop iga bakar, sampai makanan internasional seperti chicken cordon bleu atau fish and chips. Untuk yang sekedar menikmati kopi atau teh, disini juga tersedia kue-kue seperti cheesecake atau tiramisu.


Ada beberapa hal yang menurutku unik dari cafe ini. Yang pertama, mereka menyebutnya ruang VIP. Menurutku, ruangan ini dulunya difungsikan sebagai kamar tidur. Kemudian oleh mereka meletakkang 2 set sofa yang saling berhadapan, dan jadilah sebuah ruang privat yang bisa menampung 10-15 orang. Cocok juga tuh buat arisan atau birthday party terbatas.



Satu lagi yang unik dari cafe ini, cafe ini berkonsep semi-gallery, dimana setiap ornamen yang terpajang atau menghias cafe ini - seperti lukisan, lilin-lilin hias, tepat telur, jam dinding, bahkan meja rias - bisa dibeli oleh pengunjung yang berminat. Barang-barangnya pun bentuknya unik atau merupakan barang-barang yang diperoleh dari daerah-daerah lain di Indonesia maupun luar negeri. Sepertinya pemiliknya menyalurkan hobi belanjanya melalui cafe ini, jadi barang-barang yang tidak ia gunakan lagi, bisa dijual di cafe ini, hehehehe...

So that i recommend this cozy place for you, for hang out with your friends or spend your moments with people you loved.

Matah Ati, Seni Tradisional dalam Nuansa Modern


Kamis lalu, aq berkesempatan untuk menyaksikan malam perdana pertunjukan sendratari Matah Ati, di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Jujur aja, ga punya bayangan sama sekali mengenai cerita yang asing di telingaku itu. Sendratari yang pernah pernah aq saksikan, hanyalah Sendratari Ramayana, di kawasan Candi Prambanan, dan pertunjukan Barong di Bali.

Saat memasuki Teater Jakarta, satu hal yang kukagumi, teater baru ini sudah menggunakan konsep teater modern, dengan balkon-balkon VIP dan VVIP yang mengelilingi ruangan, serta panggung berhidrolik yang menunjang penampilan pertunjukan tersebut. Yep, it’s great.

Sendratari ini diproduseri oleh Atilah Soeryadjaya, yang juga merupakan salah satu kerabat dari keluarga Keraton Solo. Selanjutnya ada Jay Subiakto, sebagai Art Director, serta Eko, sebagai koreografer, atau yang mungkin lebih kita kenal sebagai Eko – si penari Indonesia yang pernah menjadi penari latar Madonna. Sedikit cerita, beberapa waktu lalu, kelompok tari ini telah pentas di Esplanade, Singapura, dan mendapatan sambutan yang luar biasa. Hmm...makin penasaran, seperti apa ya pertunjukannya nanti?

Lampu dipadamkan, dan pertunjukan pun dimulai. Seorang sinden membuka pertunjukan dengan mendendangkan lirik-lirik berbahasa Jawa. Tirai pun dibuka, dan mengalirlah cerita yang diangkat dari sejarah Jawa setelah masa Sultan Agung. Penari menyampaikan cerita dalam lenggak-lenggok Jawa kontemporer, diiringi oleh gamelan Jawa yang juga diberi sentuhan modern dengan adanya terompet di beberapa bagian.

Overall, pertunjukan ini merupakan karya anak bangsa yang patut dihargai. Gimana kalo ga ngerti bahasa Jawa, karena semua tutur kata dan lirik yang dinyanyikan penari berbahasa jawa? Saranku Cuma satu, buka semua indra, lihat, dengar, dan rasakan pertunjukan itu. Aq bukan seniman, dan tidak terlalu mengerti soal seni, but i can enjoy the show. Pertunjukan ini akan dipentaskan di Teater Jakarta tgl 13-16 Mei 2011. Jadi, kenapa ga coba menyaksikannya?

Tuesday, May 10, 2011

The Swan Lake


Waktu aq masi di bangku SD, aq suka banget baca komik, biasanya komik-komik Jepang seperti Candy-Candy, Pop Corn, dll. Salah satu yang aq ingat adalah komik Sepatu Kaca. Yep, it’s all about ballet. Dan salah satu lakon yang paling berkesan buatQ adalah Swan Lake.


Correct me if i’m wrong, Swan Lake sendiri bercerita tentang seorang putri bernama Odeth yang jatuh cinta pada seorang pangeran. Namun karena kutukan dari seorang penyihir jahat, dan ia menjadi seekor angsa. Ia dapat kembali menjadi manusia kembali bila ada seseorang yang menyatakan cinta kepadanya. Sayangnya, sang pangeran kemudian jatuh cinta kepada saudarinya, Odil, atau si angsa hitam. Dan karena patah hati, Odeth pun bunuh diri. Cerita yang indah namun berakhir tragis.




Dalam ballet, peran Odil justru lebih sulit dilakukan. Karakternya hitam, licik, sekaligus memikat. Sementara Odeth digambarkan sebagai putri yang lemah lembut. Ada satu gerakan Odil yang aq ingat sampai sekarang, dimana penarinya harus berputar berkali-kali (32 kali putaran kalo ga salah) dengan ujung kakinya.




Cerita The Swan Lake ini kemudian menjadi tema yang diangkat dalam film Black Swan yang diperankan oleh Natalie Portman dan Mila Kunis. Awalnya aq berpikir akan menonton film drama biasa dengan persaingan ala remaja ABG yang memperebutkan peran utama dalam pertunjukan itu. Tapi ternyata, film ini jauh lebih kompleks. Di film ini, akting Natalie Portman layak diacungin jempol. Dia bisa bermain dengan karakter yang berbeda-beda, layaknya orang yang berkepribadian ganda. Ia berhasil memerankan gadis balerina yang obsesif, sekaligus labil dan rapuh, dan tak lupa, adegan lesbiannya bersama Mila Kunis. Semuanya diwarnai dengan gerakan-gerakan balet yang gemulai, kostum yang indah, dan tata rias yang mendukungnya. Kabarnya, Natalie Portman harus berlatih khusus selama 6 bulan, 5 jam setiap harinya, agar bisa menari balet layaknya seorang balerina profesional. Hasilnya ga sia-sia kan, penampilannya sangat memukau dan nyaris tanpa cela. Ga heran, melalui film ini Portman layak mendapatkan 12 penghargaan bergengsi sebagai aktris terbaik, sekaligus mengantarkannya ke piala Oscar pertamanya.

Oia, film ini juga dibintangi oleh aktris Winona Ryder. Sebagai aktris pendukung dalam film itu, aktingnya pun tak perlu diragukan lagi. Ia berperan sebagai balerina senior yang depresi karena kariernya yang berakhir di puncak kepopulerannya.

What I love more from this movie are the costume and make up.Semuanya tampak terkonsep dan dipersiapkan secara matang. Rumit, detil, namun tetap cantik dan berkarakter.

Tapi, buat aq yang penakut ini, butuh perjuangan buat nonton film ini. Buatq, film ini terlalu banyak darah!!! Bukan darah yang berceceran seperti layaknya film action atau horor, melainkan luka-luka yang mudah kamu temui sehari-hari, seperti tergores, luka saat memotong kuku, dll. Semua itu ditampilkan secara detil melalui extreme shotnya, sampai buat aq merinding dan eneg bersamaan.

Tapi terlepas dari itu semua, kelak kalau aq punya anak, aq ga mau dia ikut balet. It’s beautiful to see, but it’s painful at the same time

Burlesque


I love this movie!!! Biasanya aq tidak terlalu suka film musikal, namun di film ini, Christina Aquilera dan Cher berhasil membuatku jatuh cinta dengan film ini. Urusan suara, teknik dan karakter dari kedua diva ini tentu saja ga perlu diragukan lagi. Namun konflik yang ditampilkan pas, jadi ga nyanyi-nyanyi melulu.

Konsep cabaret yang mewarnai film ini pun keren banget. Aq bisa bilang, untuk seorang diva seperti Christina pun harus berusaha keras untuk menguasai koreografi yang banyak dan rumit, sekaligus sexy yang ditampilkan sepanjang film ini. Apalagi, pada dasaranya Christina bukanlah a dancing singer layaknya Britney Spears yang bernyanyi dan menari dalam setiap performance-nya selama ini. Ya, kalaupun ada beberapa lagunya yang up beat dan full dance, ga seheboh Britney lah.


Aq suka konsep cabaret-nya, dari koreografi, make up, kostum semuanya kereeennn!!!! Christina, yang dalam film itu berperan sebagai Ali, seolah-olah berubah-ubah dalam tema cabaret yang dimainkannya. Satu saat ia menjadi wanita yang genit, di saat yang lain ia menjadi wanita sexy yang menggoda. Para penari lainnya pun patut mendapat acungan jempol. Mereka kompak, dan bisa menampilkan feel yang ingin disampaikan dari setiap tarian yang mereka tampilkan.




Dan konsep cabaret itu tentu saja didukung oleh tata lampu, property, dan tentu saja, suara Christina Aquilera dan Cher yang dahsyat. Duuuhhh....jadi pengen liat pentas Broadway secara langsung nih...

Monday, May 2, 2011

The Bride Gown Mystery Revealed

Yep, Jumat lalu, ribuan pasang mata di seluruh penjuru dunia menyaksikan pernikahan paling megah abad ini. Prince William akhirnya menikahi Kate Middleton, kekasih yang telah dipacarinya selama tujuh tahun.

Karena yang menikah ini adalah calon pewaris tahta Inggris, maka semua seluk beluk yang berkaitan dengan pernikahan ini menjadi topik menarik yang dibahas di berbagai media, dari cincin pertunangan, peralatan makan, hingga kue pengantin yang akan dipersembahkan bagi kedua mempelai itu menjadi informasi umum bagi khalayak ramai.

Tapi, ada satu hal yang tetap menjadi rahasia bagi mempelai dan pihak kerajaan, yaitu gaun pengantin yang akan dikenakan oleh Kate Middleton. Berbagai nama perancang gaun pengantin terkenal disebut-sebut akan terpilih untuk merancang gaun itu, tapi pihak kerajaan tetap bungkam. Bahkan, beberapa waktu menjelang pernikahan, foto Kate Middleton muncul di berbagai situs internet dalam balutan berbagai model gaun pegantin yang diramalkan akan dikenakannya nanti.

MenurutQ, keputusan Kate dan pihak kerajaan untuk merahasiakan gaun pengantin itu adalah langkah yang bijak. Pressure menjelang pernikahan tentu sangatlah besar bagi calon pengantin itu, dan bila Kate memberitahukan rancangan gaunnya, pasti akan banyak pihak yang pro dan kontra, dan akibatnya akan makin menambah beban baginya. She didn’t need that.

Tentu saja semua orang akan membandingkannya dengan gaun pengantin yang dikenakan oleh mendiang Putri Diana saat ia menikah dengan Pangeran Charles. Saat itu, Lady Di mengenakan gaun pengantin yang mengembang, dengan tail yang sangat panjang, sekitar 7 meter, dilengkapi dengan sebuah mahkota di kepalanya.


Dan Jumat lalu, misteri gaun pengantin Kate pun terjawab. Diiringi oleh adiknya sebagai pengiring pengantin, Kate Middleton memasuki altardengan mengenakan gaun yang sederhana, tak terlalu mengembang, dengan tail yang tidak terlalu panjang, dan hiasan bordir di bagian badan dan lengannya. Bahkan mahkota yang dikenakannya pun tak terlalu besar. Dan Kate memilih untuk membiarkan rambutnya tergerai, tidak disanggul seperti pengantin kebanyakan. It’s so Kate!!! Gaun itu makin menonjolkan kepribadian dan kecantikan Kate yang sederhana, anggun, namun cantik dan bersahaja. Happy Ever After, Prince & Princess of Cambridge!!

Rush Morning


Pernah ngga kalian bangun kesiangan, padahal kalian ada janji atau ada hal yang musti dilakukan pagi itu?? Pasi kalian akan terburu-buru kan?? Nah, itu juga yang terjadi padaQ kemarin pagi

Pagi itu aq dijadwalkan mengikuti proses interview sebuah kontes belanja yang diadakan oleh sebuah situs wanita. Seharusnya, aq berangkat dari kosQ jam 7.30 pagi, tapi entah bagaimana aq lupa mengeset alarm malam harinya, so bisa ketebak donk, aq baru terbangun jam 7.30 pagi!!! Weww, langsung aja aq buru-buru; mandi kilat, sedikit bedak, dan langsung melesat berangkat ke lokasi interview.

Perjuangan belum berakhir. Lokasi interview bisa dibilang nanggung jaraknya dari tempat kosQ; ga jauh, tapi ga cukup dekat juga. Akses menuju kesana bisa dengan angkot atau ojek. Tapiiii......entah kenapa di hari Minggu, kendaraan umum yang beroperasi juga banyak yang libur, termasuk ojek-ojek yang biasa nongkrong di depan gang. Duuuuhhh....ga tau ya, kalo orang gi kesiangan??

Akhirnya lewat juga tuh metromini penyelamat, hehehe... Aq sampai di lokasi sekitar pukul 8.15. uugghhh, i’m late!!! Untungnya, saat itu masih proses registrasi.
Pfff...tarik napas...hembuskan... aq mulai mengisi form registrasi. Tapi kok ga bisa fokus ya? Gara-gara bangun kesiangan, aq ga sempat sarapan, minimal mengunyah sesuatu yang mengganjal perut, jadi lapar deh :(

Saat tiba giliranQ, kembali otak dan mulut ga sinkron. Apa yang ditanyakan oleh interviewer, ga bisa aq jawab dengan memuaskan. Ini sih memang bukan sebuah ujian nasional, tapi jawaban yang ada di kepalaku hanya terhenti di ujung lidah, ga bisa keluar menjadi jawaban yang memuaskan. Padahal, aq ini bisa dibilang cukup cerewet loo. Parahnya lagi, aq sadar-sesadarnya, kalo jawabanQ ga ok, males ga tuh!!!

Mungkin kalian bisa bilang lebay kali ya, but it happened to me. Kalau perut kosong, aq ga bisa fokus, dan omonganQ bisa meracau atau ga jelas kemana-mana, hehehe
We’ll see, apakah aq akan beruntung?? Ga berharap banyak sih, tapi lihat saja nanti :)

Monday, April 11, 2011

Review: Magnum Cafe


Kali ini aq mau review soal Magnum Cafe. Pasti tau donk soal Ice Cream keluaran Wall’s yang satu ini. Sebenernya, ini adalah produk lama, premium vanila ice cream with the dark chocolate outside. Tapi kemudian muncul varian-varian baru; Almond dan Trouffle Chocolate.

Kemudian dengan kelihaian tim dibaliknya, terutama Brand Manager & staffs kali ya, dibentuklah imej baru dari ice cream ini, ice cream lezat dengan Belgium chocolate yang renyah di luarnya. Ga hanya itu, dari new repackage, launching the new magnum, hingga iklannya, membawa pesan bahwa ice cream ini membawamu ke zaman kerajaan, dimana kamu akan menjadi Prince or Princess-nya. Smart...very smart, i think. So jadilah “demam Magnum” di Jakarta, bahkan ice cream ini sempet langka lo, yang justru makin bikin orang penasaran.

Dalam rangkaian campaign-nya, Wall’s bikin Magnum Cafe yang ada di 5th Floor Grand Indonesia. Konsepnya pun dibuat dengan suasana kerajaan, dari interior, kostum yang dipakai oleh penerima tamu, photo booth lengkap dengan kursi kerajaan dan mahkotanya, bahkan ada kereta kencana!! Katanya sih, cafe ini cuma ada 3 bulan, kalo ga salah bakal berakhir di bulan Mei.

Karena penasaran, datanglah aq kesana, dan ternyataaa....antriannya panjang, Bo!!! Padahal itu masih terhitung weekday. Dan antrian sudah dibatasin untuk last order for dine in.


Sempet kecewa sih, tapi kemudian aq pilih take away ajalah. Saat order di kasir, kita disapa dengan sebutan “Lord” dan “Princess”, wah menyenangkan ya. Menunya pun diberi nama-nama unik seolah-olah makanan ini dikhususkan bagi raja dan ratu, atau putri dan pangeran. Untuk menu take away, kta hanya bisa order ice cream, tapi dengan topping yang kita pilih. Sebut saja, dari ice creamnya, mau pilih vanila or chocolate, lalu topping dark chocolate or milk, dan yg terakhir kita bisa pilih topping outsidenya, dari berbagai macam kacang, oreo, corn flakes atau rice crispy. Untuk kombinasi itu dibandrol 25ribu rupiah. Harga yang sesuai mengingat kualitas dan pengalaman yang didapat. Dan acungan jempol lagi, mereka menyediakan area makan, untuk para pengunjung yang membeli take away, jadi kita pun bisa menikmati ice cream itu dengan santai.



Masih penasaran, kali ini aq dan pacarQ niat dateng lagi, dan bertekad harus bisa dine in, hehehehe... Kali ini, antrian lebih menggila, tentu saja karena aq dateng pas weekend, tapi dibela-belain deh buat antri. Dan....akhirnya kita bisa masuk dan makan juga, phiuuuhh....

Kesan pertama, pelayannya sigap dan ramah. Dengan kondisi cafe yang rame banget, mereka dengan sigap membersihkan meja yang sudah kosong agar bisa dipakai oleh pengunjung berikutnya, dan yang paling penting, mereka melayani kita dengan senyum yang tulus. Catet ya, senyumnya tulus, bukan TEMPLATE face yang suka diberikan oleh BANYAK service di Indonesia.

Sebagai pembuka, kita order air mineral, soalnya haus banget abis ngantri, hehehe... Pelayan datang dengan dua botol air mineral dan dua buah gelas kaca. N u know what?? Gelasnya kotor!!!
Masi ada noda minyaknya, iyuuuugghhh.... akhirnya kami minta gelas itu diambil kembali.


Next, orderan pertama datang, minuman ini namanya Summer Tango, perpaduan antara mangga dan ice cream Magnum. Sebenernya sih segar banget, dan butiran coklatnya terasa. Tapi menurutku rasanya terlalu kecut :(






Menu berikutnya, Pette Di Pollo, ini adalah potongan ayam dengan mushroom, potato slice, creamy sauce dan irisan daun (ga tau basil or peterseli) di atasnya. Mungkin karena namanya Magnum Cafe, orang-orang lebih memilih menu manis daripada menu gurih. Buktinya, menu ini datangnya cukup cepat dibanding menu waffle or menu manis lainnya. Rasanya?? Tekstur ayamnya pas, dan creamy sauce-nya lezat, ga eneg. Dari skala 1-10, aq kasih nilai 9, yeayyyy!!!! \^.^/

Kemudian menu pilihanQ, Waffle De Regalia, Princess portion (princess for 1 ice cream, queen for 2 ice creams). No complain for the ice cream, tapi waffle-nya ga ok!! Waffle yang aku tahu itu renyah di luar, lembut di dalam. Sementara yang disajikan padaQ teksturnya sedikit alot dan masih terasa adonannya, seperti kurang matang. Sorry to say, aku Cuma kasih nilai 5 :(

Masih penasaran lagi, kita order menu tambahan, Court Jester, nachos dengan potongan daging, alpukat, paprika, dll. Rasanya nano-nano, hehehe... cukup enak, but it’s not my favorite one


So, overall cafe ini cukup ok, dengan antusias pengunjung yang besar, sayang aja kalau cafe ini cuma ada 3 bulan, dan cuma ada di satu lokasi, ya ga?? Aq ga tau cafe ini masuk kategori “recommended” or “unrecommended” ya?? Kalian tentuin sendiri, ok

R U Modern Enough??

Kalo denger kata “jejaring sosial” apa yang ada di pikiran kalian?? Pasti kalian akan menyebut Facebook, Twitter, dll. Sebenernya, semua media itu membantu kita memperluas pergaulan, sebut saja ketemu temen SMP atau bahkan temen SD setelah sekian lama ga pernah ketemu, yep media ini ngebantu banget kan?

Facebook dan Twitter punya keunikan masing-masing. Menurutku, Facebook lebih ke situs pertemanan, sementara Twitter lebih ke micro blogging dimana kamu bisa menulis apapun, dan para “pengikutmu” akan membacanya. Aq sendiri menggunakan twitter gak hanya sebagai media pertemanan aja, tp juga untuk tahu apa yg terjadi di dunia ini, tentu aja dengan “menguntit” beberapa akun berita atau apapun yang menarik bagiku.

Pada dasarnya si pemilik akun bisa berbagi dengan teman atau “followers” mereka soal apapun juga. You can share wether you happy, sad, or even falling in love. Biasanya kalau udah malam, sekitar jam 9 malam lah, aku menyebutnya “waktu Indonesia bagian GALAU”, hehehe... Tau kenapa? Karna sekitar jam-jam itu, asti banyak yang “curhat” lewat status mereka, baik di Facebook maupun di Twitter.

Yep, karena semua itu adalah akun di dunia maya, tentu saja kita bisa bebas berekspresi. Tapi ada etikanya lo. Ga jarang banyak pertengkaran yang dimulai dari “perang” status melalui situs jejaring sosial ini. Mulutmu harimaumu; kayaknya itu istilah yang tepat soal hal itu. Mengutip sebuah pernyataan dari seorang psikolog ternama di Jakarta, “Manusia modern tidak diukur dari berapa banyak akun jejaring sosial yang dimiliki, tapi dari seberapa bijak ia berucap dan menilai berbagai hal melalui media sosial itu”. I totally agree with him.

Aq punya pengalaman menarik soal itu, lebih tepatnya di Twitter. Pernah suatu saat aq “unfollowed” salah seorang teman, tapi bukan karena aq bertengkar atau punya masalah dengannya. Nope at all. We’re fine. Hanya saja, belakangan ini status di akunnya lebih ke berbagai penyataan yang mencela dan merendahkan berbagai hal. Aq tahu, dia memang jauh lebih tahu dari aku dalam hal itu, tapi bukan berarti dia terus mencela dan memaki-maki karya orang lain melalui media online kan?? Buatku, media Twitter bisa memberiku inspirasi, informasi, dll melalui akun-akun yang tepat. Dan kebetulan aq dan dia berbeda pendapat. Jadi, aq “unfollowed” aja.

Lucunya, entah gimana, dengan sebuah aplikasi, dia mengetahui siapa saja yang berhenti mengikuti akunnya, termasuk aq. Dan melalui statusnya di media lain, dia seolah mau mengatakan kalau aq udah berbuat dosa besar, dan akan block my tweet or put it as a spam.

Jujur aja, aq sempet kepikiran dan ngerasa gak enak hati, buatku kehilangan seorang teman adalah hal yang menyedihkan. Aq ga bermaksud untuk tidak mau berteman lagi dengannya, tapi ini hanya lebih ke cara pandang kita yang berbeda. Tidak berteman di Twitter bukan berarti tak bisa berteman di dunia nyata kan?

Tapi kemudian aku teringat penyataan psikolog di atas, butuh suatu kebijakan untuk menanggapi hal itu. Aq memang sengaja tidak menghubunginya, bukan karena apa-apa, tapi lebih karena aq ga peduli, biar saja ia menilai sendiri. Jadi, kalau gara-gara hal itu dia ga mau lagi berteman denganQ, ya silakan. Karena aq masih mau berteman dengannya.

Sama halnya dengan kebebasan berekspresi melalui status media online, “follower” pun menurutku bebas datang dan pergi juga. Kalau ada salah seorang “follower”ku yang pergi, i don’t care. Karena ini jejaring sosial, follower datang tak diundang, pergi pun silakan saja, ya kan?? *wink* ;)

Wednesday, March 23, 2011

Paper of Life


Life is a blank white paper
each paper has it own story
You have the power to write or even draw on it
You can mark the line and color it with your favorites one
You may be not like all the colors, but each of them complete your picture
No regret of it....no regret at all...
As everything turn to be my picture of life