Tuesday, June 7, 2011

For All Business People, Read This!!!


Berapa kali dalam hidupmu kamu dicuekin, atau bahkan dilecehkan oleh pemilik atau pelayan toko karena dianggap ga mampu beli produk mereka? Aq yakin pasti kalian pernah mengalaminya. Buatku sendiri, kadang-kadang pengalaman itu sangat tidak mengenakkan.

Kejadian paling deket, ya weekend kemarin, saat aq ke sebuah pusat perbelanjaan di daerah Kuningan, Jakarta. Beberapa pelayan kios melayani dengan acuh tak acuh, kadang cenderung jutek. Malah aq sempet berpikir, apa yang salah denganku ya, kok hari itu aq dijutekin mulu ya?

Ada 2 kios yang sangat melekat di kepalaq karena ketidakramahan mereka. Satu kios terletak di lantai dasar dengan menyediakan pakaian-pakaian kerja. Waktu aq cerita ke cowokQ saat pertama kali dijutekin oleh pelayan toko itu, dia cuma berkomentar, mungkin saat itu aq gi sensitif karena menstruasi. Fine, kemarin aq kesitu keduakalinya, bukan karena pengen ngetes pelayan tokonya, tapi memang produk yang dijual memang cukup ok buatku. Tapi ternyata..., tetep....si pelayan toko itu cuma memandangku dengan acuh tak acuh saat aq memilih-milih pakaian, bahkan saat ditanya pun, dia menjawabnya sambil lalu. Hadjuuuhhh...sepertinya emang tabiat yang udah mendarah daging sepertinya *tepok jidat*

Kios kedua aq lupa di lantai berapa, tapi aq mudah mengenali dan mengingatnya karena produk pakaian yang ditawarkannya lebih spesifik walaupun dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding kios lainnya. Kalau yang ini lebih parah menurutku. Mereka tidak mencantumkan harga di pakaian-pakaian yang mereka jual, wajar donk kalau aq nanya harganya. Si pelayan toko si menjawab, tapi nadanya itu loh...kesannya aq ga sanggup bayar aja!! Uuughhh, langsung ilfil telak, langsung balik badan aja, huuh...

Lain lagi kalau ditawarkan berbentuk jasa. Pernah suatu kali aq menggunakan jasa suatu maskapai penerbangan di Indonesia. Aq ga telat check in, tapi karena kelalaianQ, aq hampir ketinggalan pesawat karena telat boarding. Petugas boarding meneleponQ dengan marah-marah, dan menyuruhku bergegas. Gosh...ok, that was my fault, but can you just talk in proper way??

Akhirnya aq lari-lari mengejar pesawat (what”s!!!! Kalimat yang aneh :p) Bahkan saat aq mencapai boarding lounge-pun, si petugas boarding itu masi marah-marah, padahal petugas lainnya masih bisa ngasi senyum sama aq, pfff...

Satu hal yang aq pelajari dari semua itu, dalam bisnis, produk memang menempati posisi pertama, tapi posisi berikutnya adalah service. One more time, SERVICE. Jangan sampai pelayanan yang buruk membuat konsumen ilfil, kemudian mengurungkan niat untuk membeli produk yang ditawarkan, bahkan lebih parahnya lagi, sampai dicap jelek!!! Yep, biar bagaimanapun juga Konsumen adalah Raja (dan Ratu, hehe).