Monday, November 26, 2012
Me Before, Me After
Ahahaha....jangan bingung dulu ah baca judulnya, maksudnye perubahan diriku yang dulu dan sekarang. Tuuh kan, kalo diterjemahin ke bahasa Indonesia jadi panjang. Tapi ga yakin juga kalo dalam bahasa Inggris jadinya kayak judul di atas, hehehe... Tolong cariin bule donk bwt nerjemahin :D
Just wanna share, i have just passed one greatest year in my life. I won't say I'm not having any great year before,nope...nope at all. But this year has changed me A LOT through ALL the LESSONs I get from my experience. Of course it's in a good way.
Keputusanku untuk keluar dari zona nyaman tahun lalu adalah suatu permulaan dari semua pembelajaran yang aq dapat. Satu hal yang pasti, aq berhasil keluar dari "kepompong" dan melihat sisi lain kehidupan.
Aku bertemu orang-orang baru, dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda; menghadapi konflik yang berbeda, tapi juga mendapatkan keluarga yang baru. Jangan salah, gak semuanya berjalan dengan baik. Aq ga pernah nyangka kalau aq akan mengalami kegagalan dalam waktu yang singkat, kurang dari 2 bulan sejak aq keluar dari zona nyamanku. Rasa kecewa, marah dan malu pastilah ada. Beruntung, aku punya Dandut (now he's my hubby) yang selalu memberiku support. Dandut orang yang membuatku melihat sisi positif dari suatu hal, yang seringkali aku lewatkan
Pembelajaran lain yang aq dapat setahun belakangan ini adalah mengenai rezeki. Dulu, aq selalu berpikir rezeki selalu terkait dengan materi. Jika kamu memberi satu materi, maka akan dibalas 10 kali lipat. Hal itulah yang tertanam di benakku selama ini. Kini, aq paham, rezeki yang dimaksud jauh lebih besar daripada itu. Masih ada rezeki dalam bentuk kesehatan, kelancaran, keamanan, dan juga rasa syukur.
Misal nih, kita memberi sumbangan sekian rupiah ke anak yatim, balasan yang kita dapat bisa jadi dalam bentuk materi yang datangnya tak terduga, atau dalam bentuk fisik yang sehat bebas dari penyakit, atau bahkan rasa nyaman dari keluarga yang saling mencintai.
Buatku sendiri, nikmat yang paling aku rasakan adalah nikmat sehat dan nikmat syukur. Alhamdulillah aq selalu dalam kondisi yang sehat, kalopun sedikit flu, sudah sembuh dalam 3-4 hari. Lalu nikmat syukur. Kalo dinilai dari materi yang aq (dan suammiku) miliki, kami bukan golongan orang kaya, tapi juga bukan orang miskin. Toh, aq ga tau pasti batasan kaya dan miskin. Yang aq tahu, kami merasa cukup dengan segala hal yang kami miliki saat ini, dan kami bersyukur karenanya. Alhamdulillahi rabbil alamin.
Aq teringat sama nasihat alm. papaku, "lihatlah ke bawah dan bersyukurlah, lihatlah ke atas dan berusahalah". Maksudnya, bila melihat orang-orang deangan kondisi yang kurang baik dibanding kita, sudah sepantasnyalah kalau kita bersyukur kepada Allah SWT. Sebaliknya, bila kita melihat orang-orang yang kondisinya jauh lebih baik dari kita, berarti kita harus berjuang utnuk menjadi lebih baik, untuk menyamai atau bahakan melebihi mereka. Thx Pa, Now I get it :)
Thx God, I pass it. All tears, anger, or whatever (u named it), just have shape me to be a better one *grateful*
Subscribe to:
Posts (Atom)