Monday, October 17, 2011

I’m Loosing My Best Friend


Ini cerita soal salah seorang sahabatQ. PerkenalanQ dengannya belum lama, lebih tepatnya, baru kenal orang lama. Perkenalannya pun ga sengaja, karena suatu hal yang sepele, sampai akhirnya kita benar-benar berkenalan.

Terjalinlah komunikasi. Orangnya baik, kocak, rame, kadang-kadang rusuh juga. Aq sering tertawa karena leluconnya, bahkan kadang sampe sakit perut karena ga bisa berhenti ketawa. Seorang teman yang menyenangkan. Ga butuh waktu lama buat beradaptasi. Latar belakang yang sama, serta berbagai kemiripan yang kita punya, bikin kita makin akrab. Dalam beberapa hal, aq mengagumi pola pikirnya. Orang yang cukup langka di antara lingkungan dengan manusia berpola pikir sama.

Ada satu cerita lucu yang kuingat sampe sekarang. Dia ngenalin aq sama penyanyi bernama Raisa. Aq si ga kenal nama itu, sampe akhirnya aq dengerin albumnya. MenurutQ si suaranya bagus, tapi ga ada karakter suara yang unik darinya. Penasaran, aq pun coba googling nama Raisa, tapi aq ko ga familiar juga ya ma wajahnya. Sampe akhirnya aq nanya ke temanQ itu, siapa sih Raisa itu? Dan dia jawab kalo dia suka ma Raisa karena rambutnya panjang. Loh??? Hahahaha.....ada ya suka ma seorang penyanyi karena rambutnya panjang, bukan karena vocalnya? Sampe sekarang hal itu selalu bikin aq tersenyum kalo denger lagu-lagunya Raisa.

Satu hal yang paling kusuka darinya, kecintaanya terhadap keluarga, terutama anak kecil. Kita banyak bercerita soal keluarga kita masing-masing; kesamaan jadi anak pertama dalam keluarga, riwayat nenek moyang, sampe cerita-cerita seru soal keluarga besar qta. Satu hal yang bikin aq tersentuh saat itu, saat ia care sama nenekQ. Aq merasa dia care dengan tulus, bukan hanya omongan aja, tapi mungkin karena dia pun masih punya nenek yang tinggal di kampung.

Tapi entah karena apa, tiba-tiba dia menjauh. Perubahannya sangat drastis, hingga aq sempat tak mengenalinya. Seperti seseorang dengan kepribadiannya yang lain. Benar-benar pribadi yang jauh berbeda. Aq mengingat-ingat, apa aja yg pernah aq lakuin or aq katakan, yang mungkin saja menyinggungnya, tapi aq ga menemukannya.

Sedikit flashback, aq pernah bilang kepadanya, aq punya banyak teman yang care sama diriku, dan tak jarang karena terlalu care, mereka justru jadi bergosip macam-macam. BuatQ si ga masalah, toh aq yang tahu soal diriku sendiri, jadi ga terlalu peduli apa kata orang. Tapi aq ga mau orang-orang di sekitarQ jadi merasa ga nyaman karenanya. Pas itu aq sampaikan kepadanya, dia cuma bilang, “tenang, aq udah biasa ko digosipin”. I hope so.

Tapi saat dia berubah, aq sempat mikir, apa mungkin karena dia dengar sesuatu yang salah tentangQ? Aq sempat bertanya padanya, apa yang terjadi, apa aq berbuat salah yang menyinggung perasaannya, tapi dia cuma bilang, “kamu ga kenal aq”.
Ouch,...it’s hurt for me. Kok ngerasa sakit ya, saat kamu nyaman dengan seseorang, dan mulai bersahabat dengannya, tiba-tiba ia berubah seperti itu. Sedih banget. Yep, dia berhasil membuatQ menangis.

Aq mencoba menjauh, memberinya ruang, karena ia tak memberiku kesempatan tuk mendekat. Saat aq mulai masuk lagi, ia jadi sosok yang sangat...sangat dingin. Terlalu dingin, bisa dibilang ia menghindar dan membenciQ. Bahkan kadang ia seolah jadi seseorang yang (maaf) tak punya hati. Aq tahu dia bukan orang yang seperti itu.

Hey, buat kamu disana, apa yang terjadi denganmu? Ada apa dengan pertemanan kita? Apa aq pernah buat salah? Kalau iya, tolong beri tahu, dan ku kan meminta maaf.Kalau mau bertanya, bertanyalah padaQ, jangan hanya dengar dari orang lain saja, karena itu ga adil buatQ. Dan jangan bilang ini hanya soalmu saja, ini sudah menyiksaQ. Sampai detik ini aq masih merasa bersalah, hanya saja aq ga tau alasan yang pasti. Dan itu membingungkanQ.

Semoga kamu bisa mengerti, I don't want to end up this friendship.

No comments: