Saturday, December 11, 2010

Our Marriage, Their Wedding


Baru aja nonton film "Our Family Wedding" on DVD, yang dibintangi ma Forest Whitaker, America Ferrera, Carlos Mencia, Regina King dan Lance Gross. Film ini sebenernya standar film drama comedy Hollywood biasa, tapi ada satu hal menarik yang pengen aq bahas disini. Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang akan menikah. Konfliknya justru dari pihak kedua keluarga, yang akhirnya juga berpengaruh pada kedua calon mempelai.

Baik di Indonesia maupun di negara maju seperti Amerika Serikat pun, keluarga memegang peranan besar dalam suatu persiapan pernikahan. Sebut saja, penentuan adat tradisi yang akan dijalankan, penentuan hari, bahkan sampai ke pemilihan busana dan makanan yang akan dihidangkan. Semua angota keluarga turut sibuk dan terlibat dalam persiapan pernikahan itu. Tak jarang apa yang menjadi keinginan kedua calon mempelai bertentangan dengan keinginan keluarga besarnya. Misalnya, keinginan pasangan untuk menyelenggarakan resepsi yang sederhana, bertentangan dengan keinginan keluarga yang menginginkan sebuah pesta yang besar dan mewah. Keduanya nggak ada yang salah sih. Bagi pasangan yang akan menikah, pertimbangan biaya tentu menjadi alasan utama. Namun bagi keluarga, terutama di Indonesia, sebuah pernikahan adalah sebuah prestise sekaligus menjadi perayaan bagi keluarga besarnya. "our marriage, their wedding", pernikahan bagi pasangan, tapi perayaan bagi keluarga.

Nah, yang menjadi masalah kalo konflik kepentingan antara pasangan dan keluarga akhirnya berpengaruh pada hubungan pasangan itu sendiri. Ada beberapa teman yang pernah curhat ke aq, gimana stresnya mereka saat mempersiapkan pernikahan. Masalah model gaun pengantin pun bisa jadi masalah besar, bila orang tua setuju, tapi mamak atau uwak ngga setuju, apa boleh buat. Nah, tekanan dari sana sini itulah yang akhrnya menimbulkan ketegangan bagi calon mempelai, dan bisa mempengaruhi hubungan mereka. Sayang kan...

Aq sendiri memang belum pernah mengalaminya, tapi mungkin kalau aq di posisi itu, butuh kesabaran ekstra dan kompromi dari masing-masing pihak kali ya, biar semua senang semua lancar :)

No comments: