Wednesday, December 29, 2010

Resolusi...oh Resolusi...


Ups, sebentar lagi pergantian tahun nih. Angka 2010, akan berubah menjadi 2011. Dan seperti biasa, menjelang pergantian tahun, kata-kata seperti “resolusi” dan “kaleidoskop” menjadi tren dimana-mana. Tapi kali ini, aq cuma akan membahas soal “resolusi”.

Kalian sendiri gimana?? Apa resolusi kalian di tahun 2010?? Sudah tercapai semua belum?? Trus, apa resolusi kalian di tahun 2011??

Sebenarnya sih, resolusi itu merupakan tujuan atau cita-cita yang akan kita raih setahun ke depan. Yaah..ibaratnya rencana jangka panjang lah. Dan idealnya, dalam tahun berjalan, ada beberapa kali evaluasi, buat menilai dan nentuin langkah apa yang harus ditempuh biar cita-cita itu bisa tercapai di tahun itu.

Buat aq sendiri, sejak 2-3 tahun belakangan ini, aq udah engga pernah menetapkan resolusi tahun baru. Kenapa? Karena menurutku, resolusi ngga harus ditetapkan di awal tahun baru saja, tapi bisa kapan pun.

I have my own way to set my goal. Aq catat semua keinginanku dalam satu tulisan, dan aq kasi sedikit catatan soal keinginanku itu. Kalo keinginanQ berupa barang, aq kasi fotonya, yaah...minimal googling gambar barang yang mirip seperti yang kita pengenin. Nah, kalo uda ada list itu, sering-sering deh kita buka dan baca list itu. Tujuannya, biar kita selalu inget apa aja yang kita mauin, trus memotivasi kita deh buat mendapatkannya. Tidak ada patokan waktu, tapi semakin sering kita memotivasi diri kita sendiri, semakin cepat kita meraihnya. It works for me!!! Sedikit share, alhamdulillah tahun ini aq berhasil membeli laptop, n it’s red!!!! Love it!!! ;)

So, why don't you try it??

Monday, December 27, 2010

Be sportive, pleasee...


Semua pasti nonton donk pertandingan pertama final AFF semalam, antara Indonesia melawan Malaysia?? Menegangkan ya??? Semua doa dan harapan bangsa Indonesia ada di pundak seluruh pemain TimNas Indonesia. Beberapa waktu menjelang pertandingan, berbagai dukungan dan doa bersama diselenggarakan untuk mendukung mereka. Sebagian masyarakat kita pun berangkat ke Malaysia, demi menonton pertandingan itu secara langsung.

Dari awal pertandingan, suasana pertandingan sudah memanas. Tackling dan pelanggaran-pelanggaran teknis dilakukan oleh kedua belah pihak. Suporter masing-masing tim pun adu teriak dan yel-yel untuk menyemangati tim kebanggaan mereka.

Di akhir babak pertama, tim Malaysia sudah memimpin pertandingan, sampai akhirnya pertandingan berakhir dengan kekalahan telak tim Indonesia 3-0. Mulailah protes bermunculan, baik di facebook, twitter, dan media lainnya. Sebagian besar memprotes suporter Malaysia yang menembakkan sejenis laser hijau ke arah pemain-pemain Indonesia, terutama kiper Markus, untuk menganggu konsentrasi para pemain Tim Nasional kita. Belum lagi ledakan-ledakan petasan dan kembang api dari bangku penonton, padahal di ajang pertandingan semacam itu, seharusnya keamanan lebih diperketat, sehingga ngga ada benda-benda berbahaya yang lolos dan mengganggu jalannya pertandingan.

Sayangnya, bentuk protes itu menjalar kemana-mana. Kebanyakan merupakan ajakan “balas dendam” untuk menggunakan laser yang sama, untuk mengganggu tim Malaysia di pertandingan final kedua, hari Rabu tanggal 29 Desember nanti. Dan parahnya, ada salah satu pengguna twitter yang menyalahkan status mualaf Markus sebagai alasan dari kekalahan Tim Nasional kita. Come on...bukan saatnya lagi kita memulai isu SARA lagi!!! Semoga saja, lebih banyak orang pintar di luar sana yang bisa memfilter provokasi-provokasi itu.

Kalau menurut aq sendiri, tim Malaysia memang bermain baik di pertandingan semalam. Dan tentu saja aq mengakui kehebatan kiper Malaysia. Buktinya, dia tetap tenang dan bermain baik saat tim Indonesia berulang kali berusaha menggempur pertahanannya. Sebaliknya, menurutku Tim Indonesia bermain agresif dan kurang BER-KO-OR-DI-NA-SI. Dari awal pertandingan, memang kita terus melakukan serangan bertubi-tubi, sayangnya, karena terburu-buru, beberapa shot yang dilakukan ke gawang Malaysia meleset.

Satu hal lagi, aq menyayangkan mental tim nasional kita yang kurang sabar. Kita tahu, beban besar ada di pundak mereka untuk memenangkan pertndingan itu. Tekanan dari berbagai pihak, termasuk gangguan laser dan ledakan petasan, malah membuat mereka emosi, dan aq yakin banget kalo itu berpengaruh terhadap permainan mereka. Aksi “walk-out” yang dilakukan Tim Indonesia, sepertinya bukan langkah terbaik saat itu.

Ayo, lebih sportif lagi buat menghadapi laga final berikutnya. Tunjukin kalau kita bangsa yang berjiwa besar. Ga perlu ada aksi balas dendam dengan apa pun juga. Jangan ada isu SARA yang justru memecah belah kita sendiri. Bagaimana pun akhir pertandingan nanti, Tim Garuda sudah menjadi pahlawan bagi bangsa ini.

*sing* “Garuda di dadaku...Garuda kebanggaanku...kuyakin, hari ini, pasti menang...”

Wednesday, December 22, 2010

Selamat Hari Ibu


For all great moms in the world, Selamat Hari Ibu!!!! Hari tanggal 22 Desember, bertepatan dengan Hari Ibu Nasional. Sudahkah kalian menyampaikan cinta kalian ke mereka??

Buat aku sendiri, tanggal 22 Desember lebih dari spesial. Tak hanya Hari Ibu, keesokan harinya (tanggal 23 Desember) mamaku akan berulang tahun. Yep, double hepinya ;)

Love you, Mom. You’re my supermom. You have your own way to raise your children, sometimes we’re not in one word, but we do know each other, that all you do is for love

Sunday, December 19, 2010

Heboh Midnight Sale


Midnight Sale sepertinya sudah menjadi tren urban terbaru di kota-kota besar. Kayaknya ga update deh kalo belum pernah belanja saat midnight sale. Dulu, Midnight Sale hanya diselenggarakan menjelang Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru. Sekarang, sudah ga ada lagi patokan itu. Mau judulnya apa kek, Midnight Sale selau ada nyaris setiap minggu.

Entah kenapa, aq ga pernah tertarik dengan yang namanya Midnight Sale, padahal aq termasuk cewek yang doyan belanja juga. Alasannya, aq malas terjebak dalam kehebohan saat berbelanja. Jangankan saat sale, hari biasa pun aq bisa langsung ilfil kalo masuk ke mall yang terlalu penuh sesak, padahal udah niat belanja sebelumnya.

Kemarin aq bareng geng cewek pergi ke pusat perbelanjaan di daerah Semanggi. Memang niat awalnya udah pengen belanja saat midnight sale. Kami sampe disana sekitar jam 8 malam. Saat itu mall udah rame, dan dari pengeras suara, udah ada pengumuman bakal diadakannya midnight sale mulai jam 9 malam.

Perburuan pun dimulai. Kami sempat berpencar, karena sebagian memang ingin belanja pakaian, sementara sebgaian lainnya ke toko buku - saat itu juga ada diskon disana. Aq sendiri, karena emang udah ga berniat belanja memutuskan untuk gabung ma temen-temen yang belanja pakaian. Ternyata, makin malam suasana makin ramai. Setiap sudut dipenuhi sama orang-orang (sebagian besar cewek) yang sibuk memilih-milih pakaian. Antrian di kamar pas dan kasir pun panjang banget!! Tiap orang seolah-olah tidak mau melewatkan kesempatan itu.

Kehebohan itu terus berlanjut. Mungkin karena asiknya berbelanja, seringkali ibu-ibu lupa sama anaknya. Beberapa anak mulai merengek-rengek minta pulang, beberapa lagi sudah tertidur di gendongan bapaknya, bahkan ada yang terpisah dari orang tuanya!! Wew...!!

Yah, what can I say?? Midnight Sale menjadi salah satu warna gaya hidup di kota besar. Yang penting jangan sampe lupa ma anaknya, hehehe ;p

Saturday, December 11, 2010

We Are Not Circus!!!


Perhatian bangsa Indonesia belakangan ini sedang sedang terpusat pada tim nasional sepakbola kita yang kini sedang berlaga di AFF (Asian Football Federation) Cup. Rasa nasionalisme membuat dukungan terhadap timnas ini makin besar, bahkan orang-orang yang awalnya ngga suka bola pun (termasuk aq), kini ikut larut dalam euforia yang ada. Nama-nama pemain timnas bermunculan sebagai idola baru, sebut saja Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, dan Markus Horison (kalo yg terakhir agak rancu, dia terkenal karna maen bola, or karna married ma artis Kiki Amalia ya?? ;p ).

Yang paling populer tentu saja, Irfan Bachdim. Pemain sepakbola keturunan Indonesia-Belanda ini mampu membuat cewek-cewek jejeritan, nggak hanya karna kemampuannya sebagai striker, tapi juga karena wajah indonya.

Lucunya, saat ini nggak hanya atlit dan pelatih timnas saja yang ikut berlatih di lapangan. Media dan suporter pun ramai berdatangan untuk sekedar melihat jagoannya. Para suporter yang mayoritas perempuan itu jejeritan melihat idolanya, siapa lagi kalau bukan Irfan Bachdim.

Tapi sebenarnya, keberadaan mereka di lapangan justru agak mengganggu para atlit yang sedang berlatih. Kehebohan mereka membuat konsentrasi para atlit sedikit terpecah. Pelatih timnas pun sedikit kesulitan menghadapi tingkah para suporter itu, walaupun sudah ada aparat kemanan yang diterjunkan demi kelancaran latihan mereka. Bahkan ia bilang, "We are not elephant, we are not circus. So please stop screaming. We need to focus to face the next match".

Hmm...bener juga ya, mereka kini sedang berkonsentrasi mempersiapkan diri dalam menghadapi laga semifinal nanti yang melawan Filipina. Jadi beri dukungan kepada mereka sewajarnya. Toh, kalau mereka berhasil, kita juga kok yang bangga ;)

Our Marriage, Their Wedding


Baru aja nonton film "Our Family Wedding" on DVD, yang dibintangi ma Forest Whitaker, America Ferrera, Carlos Mencia, Regina King dan Lance Gross. Film ini sebenernya standar film drama comedy Hollywood biasa, tapi ada satu hal menarik yang pengen aq bahas disini. Film ini bercerita tentang sepasang kekasih yang akan menikah. Konfliknya justru dari pihak kedua keluarga, yang akhirnya juga berpengaruh pada kedua calon mempelai.

Baik di Indonesia maupun di negara maju seperti Amerika Serikat pun, keluarga memegang peranan besar dalam suatu persiapan pernikahan. Sebut saja, penentuan adat tradisi yang akan dijalankan, penentuan hari, bahkan sampai ke pemilihan busana dan makanan yang akan dihidangkan. Semua angota keluarga turut sibuk dan terlibat dalam persiapan pernikahan itu. Tak jarang apa yang menjadi keinginan kedua calon mempelai bertentangan dengan keinginan keluarga besarnya. Misalnya, keinginan pasangan untuk menyelenggarakan resepsi yang sederhana, bertentangan dengan keinginan keluarga yang menginginkan sebuah pesta yang besar dan mewah. Keduanya nggak ada yang salah sih. Bagi pasangan yang akan menikah, pertimbangan biaya tentu menjadi alasan utama. Namun bagi keluarga, terutama di Indonesia, sebuah pernikahan adalah sebuah prestise sekaligus menjadi perayaan bagi keluarga besarnya. "our marriage, their wedding", pernikahan bagi pasangan, tapi perayaan bagi keluarga.

Nah, yang menjadi masalah kalo konflik kepentingan antara pasangan dan keluarga akhirnya berpengaruh pada hubungan pasangan itu sendiri. Ada beberapa teman yang pernah curhat ke aq, gimana stresnya mereka saat mempersiapkan pernikahan. Masalah model gaun pengantin pun bisa jadi masalah besar, bila orang tua setuju, tapi mamak atau uwak ngga setuju, apa boleh buat. Nah, tekanan dari sana sini itulah yang akhrnya menimbulkan ketegangan bagi calon mempelai, dan bisa mempengaruhi hubungan mereka. Sayang kan...

Aq sendiri memang belum pernah mengalaminya, tapi mungkin kalau aq di posisi itu, butuh kesabaran ekstra dan kompromi dari masing-masing pihak kali ya, biar semua senang semua lancar :)

Saturday, December 4, 2010

Red Lipstick


Lagi iseng-iseng browsing, trus tiba-tiba kepengen nyoba pake lipstick merah. Susah-susah gampang lo make lipstick warna merah. Ga semua warna merah sesuai ma kulit kita. Niatnya tampil cantik n sexy, eh tar malah jadinya maksa n nakutin. iihh, males banget.

Jadi, kalo aq cocok pake warna lipstick merah yang mana yaa??? hmmm...
tunggu update berikutnya, hehe... :p